Cross-Road By: Satria

Senin, 02 Maret 2009

Cross Road

Oleh: Patria Yusmirza Pratama


Disuatu padang pasir yang terik, seorang pemuda yang menenteng pedang bergagang perunggu yang amat ia banggakan tengah memandangi papan penunjuk arah, memikirkan jarak yang akan ia tempuh menuju tempat tujuannya.

Asteria, arah Timur 3 Mil – hutan Lywook

“Hmph… tahu begini jadinya lebih baik aku menyewa kuda saja saat dikota tadi… 3 Mil, jauh sekali” keluhnya,”Kalau kembali ke Rondera sekarang bisa kemalaman…”gumamnya.

Ia juga tak memungkiri bahwa dirinya sangat lelah dengan perjalanan yang ia tempuh di padang pasir itu, hutan didepannya, paling tidak, penuh pepohonan dan tempat berkemah yang bagus karena mudah menemukan kayu.

Tetapi, hutan Lywook yang harus ia sebrangi agar bisa sampai di Asteria juga bukan tempat yang cocok untuk manusia. Sebab, keluarga besar serigala ganas tinggal di hutan itu. Belum lagi rumor yang beredar tentang adanya seorang Ahli Kimia yang melakukan kesalahan hingga mengubah salah satu serigala menjadi seekor Werewolf di hutan itu sejak beberapa minggu yang lalu.

“Jika bukan karena tugas, aku mungkin akan memilih diam dirumahku yang nyaman” gerutunya.

Akhirnya iapun berjalan memasuki hutan itu dengan harapan besar bahwa ia tak akan bertemu dengan serigala lapar atau hal- hal aneh yang tak ia harapkan.

Saat sudah berada ditangah hutan itu ia melihat ada batu besar dibalik sungai kecil yang jernih ditengah alam terbuka yang dikelilingi pepohonan teduh, sebuah tempat istirahat yang sangat cocok, pikirnya.

Saat mulai dekat dibatu itu, ia melihat sosok seorang gadis berambut hitam kecoklatan panjang sebahu yang mengenakan jubah cokelat muda yang tengah duduk disana.

“Selamat siang, Nona” sapa pemuda itu dengan sopan.

Gadis itu tersentak, menggenggam tongkatnya yang penuh ukiran aneh dan dihiasi bola Kristal biru pada ujungnya, sikapnya waspada sekali.

“Oh… maaf, selamat siang juga Tuan” sergahnya agak malu,”Maaf Tuan, mohon jangan tersinggung… jarang ada manusia di hutan ini… maaf sekali lagi”.

“Tak apa, wajar anda waspada di tengah hutan ini, terlebih dengan rumor yang beredar tentang tempat ini belakangan” kilah pemuda itu,”Boleh saya ikut duduk disekitar sini?”.

“Oh silakan saja Tuan, hutan memang ada untuk semua makhluk hidup”.

Pemuda itu lalu minum sejenak di tepi sungai lalu duduk dibawah salah satu pohon terdekat dengan batu itu.

“Saya penasaran Nona…” tukas pemuda itu,”… apa yang dilakukan oleh gadis seperti anda ditengah hutan dengan rumor tak enak tentangnya ini?”.

“Oh… saya… saya tengah mengumpulkan bahan- bahan ramuan yang saya perlukan, kebetulan hutan ini memiliki banyak sekali bahan- bahan yang saya perlukan” jawab gadis itu.

“Hmm… apa anda seorang penyihir?” tanya pemuda itu.

“Oh… bukan… saya semacam Ahli Kimia tetapi spesialis bidang penyembuh luka” jawabnya.

“Oho… luar biasa, jadi… apa anda sudah temukan bahan- bahan yang anda perlukan?”.

“Kebetulan sudah… tetapi saya masuk terlalu dalam dan tersesat disini” jawab gadis itu.

“Begitu? Lalu tujuan Nona sebenarnya kemana?”.

“Saya tinggal di Asteria”.

“Oho… kebetulan sekali saya bermaksud menuju Asteria, Nona” sergah pemuda itu,”Apakah nona keberatan jika kita pergi bersama menuju Asteria?”.

“Apa tidak merepotkan anda Tuan? Jika menemui bahaya, kami para Ahli Kimia tak bisa bertarung, tentunya hal ini akan merugikan anda bila saya menemani perjalanan anda” kilah gadis itu.

“Ah, hal kecil semacam itu bukan masalah bagi saya (Nonanya cantik pula)” pungkas pemuda itu,”Lagi pula, kami para pemain pedang tidak memiliki kulit dan tubuh yang tak bisa terluka. Bisa berdampingan dengan seorang Ahli Kimia penyembuh sangat menguntungkan bagi saya” imbuh pemuda itu.

“Baiklah kalau begitu… “ sergah gadis itu seraya berdiri,”Saya Maya, mohon bantuannya”.

“Saya Lance, salam kenal”

Akhirnya merekapun berjalan menuju Asteria, Lance sedikit terbantu dalam menemukan jalannya menuju Asteria karena Maya adalah penduduk yang tinggal di Asteria. Perjalanan yang mereka tempuhpun tak semulus yang mereka perkirakan, agar tak tersesat mereka mengikuti arah aliran sungai.

Perjalanan yang mereka lalui cukup memakan tenaga sebab para serigala mulai menyadari kehadiran mereka, terkadang petarungan singkatpun tak terelakkan hingga langit mulai berubah warna menjadi jingga menandakan hari semakin gelap.

“Nona, tampaknya kita harus cepat menemukan tempat yang aman bagi kita… mereka lebih aktif dimalam hari” sergah Lance yang tampaknya sudah mulai kepayahan dengan tingkah para serigala sejauh ini.

Setelah Maya mengobati luka- luka kecil akibat serangan cakar serigala pada tubuh Lance, merekapun melanjutkan perjalanan. Namun, mereka tampaknya sedang tidak beruntung hari ini. Seekor serigala berbulu hitam, tubuhnya besar sekali, ia berjalan diatas dua kaki, cakarnya panjang dan besar- besar, menghadang jalan mereka dan makhluk itu tak sendirian, ia ditemani beberapa serigala hitam yang besar- besar dan tampak lebih ganas.

“Nona, tampaknya sudah terlambat bila ingin mundur sekarang” bisik Lance.

“Tuan Lance, saya punya beberapa botol bahan kimia beracun dan yang bisa membakar kulit apakah itu akan membantu anda?” sergah Maya.

“Mari lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan!”.

Lance maju melesat menyerang makhluk yang dikabarkan akhir- akhrir ini dan tengah berdiri didepannya itu, sementara Maya berusaha melindunginya dengan melempari botol- botol berisi bahan kimia yang berbahaya dan bahan kimia untuk penyembuh luka sementara. Pertarungan itu membawa malam menyelimuti daerah itu, dan mereka berhasil mundur ke tempat yang lebih aman.

“Nona…”

“Y… ya…?”

Maya tengah membalut luka pada kaki dan lengan Lance yang terluka dengan perban seadanya, sementara Lance tampak marah sekali.

“Apa- apaan ini sebenarnya Nona!?” gerutu Lance,”Botol yang dilemparkan padaku adalah botol penuh racun dan botol dengan cairan yang bisa melukai, sementara para binatang itu nona lempari dengan botol berisi obat penyembuh, masih untung saya tidak terbunuh tadi dan kita dapat lari!”

“Sa… saya minta maaf sekali Tuan Lance…” desah Maya.

“Saya dengar Asteria terkenal dengan para Ahli Kimianya yang hebat, apa benar anda datang dari Asteria atau hanya mengaku datang dari sana? Atau jangan- jangan…”

Kalimat Lance terhenti karena Maya mulai terisak pelan.

“He… hei, Nona… maaf saya tak bermaksud… saya hanya…”

“Tak apa Tuan Lance…” pungkas Maya,”… Anda benar, saya memang Ahli Kimia dari Asteria, tetapi saya adalah yang terburuk dari semua yang ada.

Satu bulan yang lalu saya harus memajukan bahan eksperimen saya sebagai tes menuju kelulusan saya untuk memasuki Akademi Profesor Kimia. Sebenarnya eksperimen yang saya lakukan tampak baik- baik saja, tetapi saya tak tahu apa dampaknya. Tak sengaja pada saat ujian berlangsung dan tiba saat dimana saya harus mendemonstrasikan hasil eksperimen saya, cairan itu mengenai anak serigala yang kebetulan ada dikaki saya waktu itu…

Ternyata, hasil eksperimen yang saya lakukan ada hubungannya dengan perubahan genetik pada makhluk hidup. Anda baru saja bertemu dengan hasil eksperimen saya tadi sore” kenang Maya.

“Jadi… penyebab munculnya Werewolf itu…”

“Ya Tuan Lance…” sela Maya,”Sayalah yang menyebabkan hewan itu bermutasi hingga menjadi monster yang amat meresahkan. Pihak akademi menuntut saya untuk melenyapkan hasil eksperimen saya… seperti yang anda katakan; saya memang tak berguna. Saya bahkan tak tahu bagaimana caranya mengembalikan makhluk itu seperti sedia kala”.

“Jadi… soal bahan- bahan yang anda kumpulkan dan membuat anda tersesat itu… apakah hanya alasan saja?” delik Lance.

“Tidak, itu benar… saya berfikir mungkin saja bila bahan- bahan yang waktu itu saya tambahkan dengan batu penetral akan bisa membalikkan efek dari cairan yang menyebabkan mutasi pada hewan itu” jawab Maya,”Tetapi… apa aku bisa ya?” bisik Maya pelan.

Lance hanya tertawa ringan sambil merebahkan tubuhnya diatas rumput tempat mereka beristirahat. Ia lalu membuka sarung tangannya dan terlihatlah bekas luka- luka akibat sayatan senjata tajam dipunggung tangannya.

“Kau tahu Nona…” kerllig Lance,”… Segala sesuatu itu dimulai dengan kemungkinan, saya juga dulu seperti anda, pernah jatuh, mencoba berdiri namu gagal berkali- kali dan dihujani cemoohan, semua tertoreh dalam sayatan dipunggung tangan ini. Tetapi kegagalan mengajarkanku banyak hal, kegagalan jugalah yang mengantarkanku pada kematangan dan keberhasilan, kegagalan sebenarnya adalah sahabat pendamping kita yang terbaik dalam meraih sebuah keberhasilan.

Ayahku, Britten Pryod… kau pasti sudah sering dengar nama pria ini, Komandan Tertinggi Pasukan Kerajaan Rondera, ya dia ayahku, pedang inipun pemberiannya yang amat ku jaga. Ia pernah berpesan padaku untuk jangan pernah menyerah, karena selama masih ada kemungkinan tak sepatutnya kita berputus harapan sebab jika kita mulai berpikir demikian maka segalanya akan berakhir

Mengerti Nona?” delik Lance,”Karena bisa saja kegagalan yang anda lakukan dimasa yang lalu bisa menjadi penghantar kesuksesan anda dimasa mendatang”.

Maya hanya tertegun mendengar pemaparan itu dan ia hanya bisa diam. Suasana itu pecah dengan suara lolongan serigala yang keras sekali

“Werewolf itu mulai tak senang rupanya…” bisik Lance menatap kearah hutan yang gelap karena diselimuti malam,”Nona, apa bahan- bahan penetralnya sudah anda kumpulkan semua?” desak Lance.

“Su… sudah, tetapi…”

“Tak perlu khawatir Nona” sela Lance,”Anda racik saja bahannya, saya akan mellindungi anda sebisanya” tegas Lance.

Lance mencabut pedangnya dari sarungnya dan memasang posisinya, sementara Maya mulai berkerja untuk meracik bahan kimia yang bisa menetralkan hewan yang bermutasi karena hasil eksperimennya sendiri.

Mereka sebenarnya berharap Werewolf itu menemukan mereka tepat setelah Maya selesai dengan bahan kimianya, tetapi keadaan berkata lain, Werewolf itu dan kawanannya menemukan mereka lebih cepat dari dugaan.

“Nona, dengar… jangan pedulikan hal lain selain bahan kimia anda, mengerti?” desak Lance.

“Ba… Baik Tuan”.

Maka dimulailah pertempuran itu, Lance melawan para serigala dan Werewolf itu sementara Maya berjuang keras meracik bahan penetral mutasi miliknya. Awalnya Lance tampak meyakinkan namun pada akhirnya ia harus tersungkur kalah dihadapan Werewolf itu.

“TUAN LANCE!” pekik Maya.

“SELESAIKAN SAJA! SEKARANG ATAU GAGAL SELAMANYA!” tegas Lance.

Lance lalu berdiri lagi dan bertarung dengan tenaga sebisanya. Maya berusaha cepat mengerjakan bahan kimia mutasinya dan membaca katalis dengan hati- hati agar tak terjadi kesalahan apapun. Lance gugur untuk yang kedua kalinya ketika pada akhirnya Maya berhasil menyelesaikan bahan kimia hasil mutasinya.

“TUAN LANCE, SUDAH SELESAI!” panggilnya.

Lance bergegas minggir dari hadapan Werewolf itu karena ia melihat Maya sudah siap melemparkan botol kimianya kearah Werewolf.

“SEKARANG!!” pekik Lance.

Maya lalu melempar botol kimianya sekuat tenaga kearah Werewolf yang tak menyadari kahadiran botol itu.

PRANKK!!!

Botol itu pecah tepat dikepala Werewolf itu, dan bahan kiia itupun mulai bereaksi. Werewolf itu meraung sementara tubuhnya kian menyusut dan akhirnya Werewolf itu kembali ke wujud aslinya, seekor anak serigala yang lucu, ia terbaring lemah dan tampak tak sadarkan diri.

Serigala yang lain perlahan mendekati anak serigala itu dan menjilatinya, tak lama anak serigala itupun sadar dan menyalak pelan. Salah satu serigala mengangkat anak serigala itu dengan mulutnya dan setelah itu gerombolan serigala yang terluka itupun pergi meninggalkan Maya dan Lance ke dalam hutan.

“Sudah berakhirkah?” desah Lance.

“Apakah para serigala itu menjadi ganas karena salah satu anak mereka menjadi monster dan menuntut untuk menormalkannya kembali selama ini?” gumam Maya.

Akhirnya setelah insiden di hutan Lywook itu, Maya dan Lance menjadi akrab. Mereka berhasil tiba di Asteria sore berikutnya. Merekapun berpisah sementara karena tugas yang diemban oleh Lance untuk menyampaikan pesan kepada Komandan Penjaga Kota Asteria, sementara Maya harus melaporkan hasil pekerjaannya kepada pihak akademi.

Singkat cerita, Maya lulus dari Akademi Profesor Kimia dan sekarang ia berminat mendalami ilmu Biologi di kota Golgotha. Lance telah menjadi Pemimpin Pasukan Garis Depan Kerajaan Rondera di kota Golgotha juga. Lance dan Maya menikah di kota Golgotha dan dikaruniai dua anak lelaki. Akhir cerita yang tak terduga dari sebuah awal perjumpaan di persimpangan jalan (Cross road).

karya : anggun_bracun 1 tkj

KAU BUKAN MILIKKU

KULUKISKAN WAJAHMU DI HATIKU

KUTUTUP CINTAKU HANYA UNTUKMU

WALAUPUN KU TAHU KAU TLAH BERDUA

HAMUN KUTETAP INGIN MEMILIKIMU

HARUSKAH AKU MERASA BERSALAH KARNA TLAH MENCINTAIMU

WALAU PERMAINAN INI SANGAT MEMBAHAYAKAN DIRIKU

NAMUN KU TERUS BERJUANG WALAUPUN SULIT

TAPI HATIKU BERKATA INI SEMUA HARUS DI AKHIRI

KU TAHU SELAMANYA KAU BUKAN MILIKKU

DAN TAKKAN JADI MILIKKU

KU INGIN KAU TAHU RASA CINTAKU BERSANDAR DIHATIMU

DAN SAMPAI KAPAN PUN AKU AKAN TETAP MENCINTAIMU WALAU KAU SELALU BERSAMANYA

karya : anggun_bracun 1 tkj

SeLaLu


Untuk cinta yang telah berlalu

Aku hanya bisa berkata

Walau kau telah membuatku menunggu

Dengan berakhir tangis

Aku akan tetap dan selalu menyayangimu sepenuhnya

Walau kau telah membuatku terjatuh karna mngejarmu dan terluka

Aku akan tetap selalu mencintaimu selamanya

Dan aku telah mencoba berulang kali

Namun,tak pernah ada satu pun pengganti

Yang mampu mengisi kekosongan

Ruang dalam hati

Biarlah,kalau memang ini telah menjadi takdir

Cintamu akan kutunggu hingga waktu kan berakhir